Sabtu, 29 Januari 2011

Mencintai Sesama seperti Diri Sendiri..




Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah (Kej 1:26-27). Allah adalah cinta ( 1 Yoh 4:8), karena cintanya, Allah menciptakan manusia. Dia menciptakan manusia, agar mereka dapat hidup dalam persahabatan penuh cinta denganNya dan dengan sesama. Manusia tidak diciptakan seorang diri, untuk dapat mencapai kesempurnaan hidupnya dalam keberadaan dengan orang lain. Pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial.

Mencintai sesama berarti rela menanggung semua kelemahan dan cacat cela mereka. Saat kita dapat menerima dan tetap mengasihi mereka apa adanya, saat itulah kita berkembang dalam cinta kasih. Kita tak dapat memaksakan semua orang menjadi seperti yang kita inginkan, namun kita dapat berusaha untuk tetap mengasihi setiap orang sebagaimana adanya mereka.

Mencintai sesaama berarti tidak heran melihat kesalahan orang lain. Semua orang pernah membuat kesalahan, namun yang paling penting adalah bagaimana reaksi kita terhadap oranglain yang melakukan kesalahan itu. Bagaimana reaksi kita menunjukkan kualitas kita sebagai seorang pribadi. Orang yang lebih dahulu mengacungkan jarinya, sesungguhnya adalah orang yang paling perlu ditertawakan dan dikasihani. Mereka begitu lemahnya, sehingga tak dapat menguasai dirinya sendiri dan mereka tidak memiliki penghiburan yang berharga selain mengejek oranglain.

Mencintai sesama berarti bersyukur atas setiap kebajikan dan kelebihan sesamanya. Iri hati dan dengki merupakan bahaya besar yang dapat melanda hati dalam hidup berkomunitas. Seringkali kita melihat oranglain memiliki kelebihan dan karunia tertentu yang tak kita miliki. Inilah situasi yang sangat bagus bagi kita untuk dapat bertumbuh dalam cinta kasih yang sempurna. Apabila kita bisa bersyukur atas setiap kebajikan dan kelebihan saudara kita. Bahkan yang terkecil sekalipun, hal itu akan jauh lebih berharga di hati Allah dibandingkan dengan segala bakat yang terhebat sekalipun. “Cintailah Tuhan Allahmu sengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan cintailah sesamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22:34-39)



Mencintai diri sendiri menjadi ukuran dalam mencintai oranglain. Tentu saja mencintai diri sendiri tidak sama dengan cinta yang jatuh pada egoisme. Saat kita bisa mengasihi orang yang melukai hati kita, saat kita tetap memperhatikan orang yang tidak peduli dengan kita, saat itulah bunga cinta di hati kita mekar dengan sangat indahnya, sehingga Allah pun akan segera turun untuk segera memetik dan mengecupnya.




“Aku hidup hanya satu kali,
maka sekiranya ada kebaikan yang bisa kita dan aku tunjukkan,
atau perbuatan baik apapun yang bisa aku lakukan..
Biarlah itu kulakukan,
sebab aku tidak akan menjalani dan melewati jalan ini lagi..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar