Sabtu, 23 Februari 2013

Dear, my LWD~

"Kamu tau apa yang bikin aku jatuh cinta pertama kali sama kamu?"
Aku menggeleng cepat.
"Mata kamu. Aku selalu suka mata kamu.."
"Cuma itu doang? Cuma karena mata?"
"Nggak sih, secara fisik kamu sangat menarik.."
"Jadi karena penampilan aja?"
"Loh, memang kok. Kamu menggairahkan. Siapa yang tidak kepengen.."
"No wonder. Lelaki.. "


Kalau Tuhan ternyata kasih waktu untuk kita bersama kedua kalinya kini, apa yang ada di pikiranmu? Untuk melanjutkan kisah yang dulu terhempas, menebus rasa penasaran di masa lalu yang belum sempat terjawab, atau justru untuk saling mencaci maki?

Entahlah, memang Tuhan kasih kita kesempatan untuk dekat lagi, namun mungkin lagi-lagi kita masih tidak sepaham. Itu maumu, ini mauku. Egois? Ya, sejak dulu kita berdua punya ego masing-masing. Tapi kamu masih bersedia meluangkan waktu untukku, setinggi apapun egoku. Dulu. Dulu pula, kamu yang lebih memahami mauku, dibanding aku memahami maumu.

Tapi kamu ga tau,, karena aku tidak pernah mengakui nya. Cuma kamu satu-satu nya mantan pacar yang membuat aku hidup dalam rasa bersalah. You know why? Karena hanya dengan kamu, aku banyak membohongi diriku sendiri. Siapa yang tidak senang punya pacar, ditungguin di kelas, di perhatiin terus, bahkan setia nungguin walaupun aku ga pernah nanggepin. Kamu masih inget, ketika ada pertemuan orangtua dan kamu tidak mau pulang, masih nunggu di kelas sampai akhirnya aku dateng dan kamu mau pulang? Aku baru tahu, ternyata kamu hanya ingin di perhatiin sama aku. Atau ketika kamu datang ke gereja, kamu duduk menunggu ku di dalam gereja, tapi justru aku duduk dengan teman-temanku dan saat pulang aku justu menyuruh kamu pulang duluan, aku malah pulang dengan cowok lain? Aku mungkin belum tau rasanya cemburu saat itu. Atau di waktu lain, ketika aku nyuekin kamu, dan kamu mati-matian ngomong sama aku, tapi aku tetep cuek, hingga akhirnya kamu milih untuk jongkok di samping mejaku di kelas, di saat si guru lagi nerangin pelajaran di depan? Padahal aku juga gatau kenapa saat itu aku cuek gitu. Atau mungkin tentang aku yang ga pernah bales sms kamu, atau bales tapi hanya kadang2?

Hingga akhirnya kita pun memilih untuk pisah. Mungkin lebih tepatnya kamu yang mutusin aku, karena ku pikir kamu sudsh tidak mau lagi bersama aku, aku pun mengiyakan omongan mu itu. Dan seminggu kemudian aku menerima pinangan utk pacaran dari kakak kelas tiga. Badgirl.. :p
Kamu mungkin dulu mencintaiku, aku pun sebenarnya akan belajar mau mencintaimu. Tapi kamu berfikir lebih idealisme, kalau cinta itu lahir dari otak bukan dari hati. Itu yang kamu camkan padaku, karena pada kenyataan nya aku butuh waktu untuk memiliki rasa sayang pada seseorang.

Banyak banget hal sepele mungkin yang bikin kamu jengkel sama aku, hingga pada akhirnya kita ga pernah sejalan pikiran. Tapi kalau kamu masih inget, justru kita punya quality time setelah kita putus. Kita bisa pergi keluar untuk makan lotek. Kita bisa ngumpul bertiga, aku-kamu-edgar. Kita malah lebih sering untuk sharing. Kamu jadi penyiar, dan aku pasti selalu manteng di jam siaran kamu. Kalau kamu main basket setiap sore di sekolah, aku pasti nonton kan.,? Ya walaupun setelah itu kamu pdkt sama adek kelas, dan aku jd mak comblang nya. Hihii, lucu nyaa..

Waktu cepat berlalu, lima tahun sudah kita ga pernah ketemu sejak lulus. Hingga kita bertemu lagi di chat facebook dan melanjutkan intensitas melalui sms dan telepon. Hari demi hari, kita mencoba berbagi cerita. Memcoba untuk saling mengerti keadaan satu sama lain, juga saling memahami masa lalu di antara kita.

Sayanggg, maaf kalau aku masih secuek dulu. Masih tidak cepat paham seperti yang kamu inginkan. Maaf juga, kalau aku belum bisa mengikuti ingin mu. Kalau kamu bilang aku tidak serius, kamu salah besar. Aku sudah pernah membicarakan dengan mu diawal telepon kita lagi kan? Aku sudah membicarakan mengenai masa depan. Aku sudah berfikir jauh untuk suatu hubungan, aku ingin hubungan yang bisa membawa aku ke-satu tingkat lebih serius. Aku memang ingin dengan mu, tapi bukan seperti ingin mu. Kamu yang saat ini mempunyai pandangan hanya dari satu sisi. Atau yang katamu, semua ada proses nya, karena kita sama-sama dari nol, belum ada persiapan apapun. Ya aku mengerti maksudmu, tapi jika saja kita sama-sama mau membentuk komitmen atau mau sama-sama saling mengusahakan.

Sayanggg, kalau saat ini kita berpisah lagi, kita pasti mengerti apa dan mengapa. Something happens for a reason. Aku tau kamu akan lebih bisa move on di banding aku. -Trust me, karena sampe detik ini cuma aku mantanmu yang masih setia ngucapin happy b'day setiap tanggal 13des.- Aku sudah hampir mengerti kamu (mungkin).

Sayanggg, kalau Tuhan masih kasih kita kesempatan ketiga untuk ketemu atau menjalin hubungan lagi, sudah punya jawaban kah kita?

Je T'aime ungke..






[Ternyata, aku pernah menulis juga di blog ini tentang kamu,]
http://nyemangila.blogspot.com/2012/06/ichcoupe-bie-240905.html



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar