"hai" sebuah sapaan yang begitu hangat di telinga.
Aku terkejut. Jantungku berdegup kencang. Aku tiba-tiba merasa seluruh oksigen di sekitarku menguap begitu saja.
Ya, aku rasanya mengenal suara itu!
Rasanya begitu akrab di telinga bertahun-tahun yang lalu. Bertahun-tahun?
Aku tersentak mendengar jerit hatiku sendiri. Perlahan aku memutar badan.
Jika aku mengenal suara itu bertahun-tahun yang lalu, mungkin aku tau siapa pemilik suara nya..
"ka..kamu?" aku tercekat memandangmu.
"Ya, aku.. bagaimana kabarmu?" tanyamu ringan. Seolah tak pernah ada masalah diantara kita. Atau memang karena kau menganggapnya selalu demikian?
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja".. jawabku sedikit menggantung, ingin rasanya aku menambahkan "tanpamu" pada jawaban ku tadi.
"Hmm, ya.. aku senang mendengarnya. Kau sendiri disini?"
"Maksudmu?"
"Yaa, mungkin saja kau sedang makan siang dengan teman-temanmu, atau mungkin.., pacarmu?"
Pertanyaan bodoh! Umpatku dalam hati.
"Oh, ngga. Aku sendirian disini." Jawabku dengan membuang arah pandangan ku ke layar notebook yang tergeletak di atas meja kafe.
"Oia, sorry.. aku harus duluan, ada mata kuliah penting yang harus kuikuti sekarang" aku segera membereskan semua barang-barang milikku ke dalam tas. Terkesan agak buru-buru dan kurang sopan memang, tapi itulah yang kuinginkan saat ini. Cepat berlalu dari hadapanmu sekarang juga.
"Kau tak berubah ya, Li" ucapmu sebelum langkah-langkah kaki-ku membawa ku pergi dari tempat ini.
Jangan menoleh, Li.. Kamu pasti bisa! Please, Jangan menoleh..
Aku menguatkan hati dan tidak berharap untuk menoleh kembali ke arahmu yang masih berdiri menatapku.
**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar