Tuhan, kalau sempat Engkau bertanya padaku, tentang arti sesuatu kehidupan, tentang arti suatu perasaan atau tentang bagaimana keadaan ku saat ini, aku mungkin hanya mampu tersenyum.
Tuhan, Aku pernah tahu bagaimana rasanya kehilangan, Aku pernah Tuhan, aku pernah merasakan kehilangan itu. Kehilangan berarti aku pernah memiliki hal tersebut dan juga tentu pernah menikmati nya. Sebelum aku menyadari, bahwa hal tersebut telah tiada dan lenyap dari keseharianku. Dan yang berarti aku tidak boleh memiliki nya lagi untuk saat itu. Entah bagaimana untuk besok, lusa atau suatu hari nanti. Aku terlalu lelah untuk berharap. Kalau saja hal tersebut berupa materi, aku masih bisa mencari bahkan mengejarnya. Kemana pun itu, aku masih bisa berlari dan terus berlari mencari. Tapi itu berbeda Tuhan, sesuatu yang hilang itu tak akan mampu tergantikan. Mimpiku juga ikut hilang bersamanya.. Dan aku memilih untuk terdiam, menikmati rasa kehilangan itu..
Tuhan, Rasanya seperti berjalan di dalam taman surga, yang penuh dengan bunga berwarna-warni, begitu mempesona dan membahagiakan, hingga aku tak pernah menyadari bahwa ada jurang yang begitu dalam di ujung jalan sana. Begitu bahagia, dan hati penuh suka cita yang meluap-luap, hingga tak sadar akhirnya aku terpeleset jatuh ke dalam jurang yang begitu dalam. Bukan hal yang mudah tentu untuk mampu berdiri, dan menggapai ujung tebing supaya aku bisa kembali berjalan ke atas. Butuh waktu untuk luka-luka yang menggores perih itu kering, hingga aku kuat untuk menopang diriku sendiri dan tertatih berdiri.
Tuhan, bukan waktu yang sebentar bagiku untuk bisa berdamai dengan kenyataan, bahwa apa yang menurutku indah belum tentu menjadi rencanaMu. Bukan waktu yang sebentar untuk merubah tangisan dan airmata menjadi senyum penuh syukur.
Tuhan, aku tau rasanya kehilangan itu..
Tuhan, kalau saat ini ternyata aku masih harus merasakan lagi makna dari kehilangan itu, aku sudah tak mampu untuk mengungkapkannya. Semua rasa yang tercipta semakin menyayat di dalam hati, begitu sakit yang aku rasa.
Tuhan, bukan aku tak mampu menerima kenyataan yang ada, bukan juga aku tak mau mendekatkan diri padaMu. Bukan, bukan itu. Aku hanya masih ingin menikmati kesendirian dan kesedihan ini. Entah sampai kapan. Begitu singkat waktu yang kau sediakan bagi kami untuk tertawa atau sekedar menghabiskan waktu bersama-sama.
Tuhan, andai aku mau untuk sedikit saja mengungkapkan perasaan ku padanya, seberapa besar rasa sayang yang aku miliki, seberapa besar aku menggagumi dan bahkan betapa besar aku mencintainya. Tuhan, kalau saja aku tak lebih egois kepada perasaanku sendiri, aku mungkin memiliki sedikit kesempatan untuk bisa memeluknya. Tuhan, seandainya saja waktu bisa berulang, dan aku tidak sedikit terlambat..
Tuhan, aku mencintainya dan tolong titip rasa rindu ini untuknya..
Tuhan, aku juga tahu betapa ia mencintaiku, walau ia tak pernah mengatakan hal itu padaku..
Tuhan, aku ingin berterimakasih untuk semua waktu yang tercipta begitu indah menurutMu,
dan
Tuhan, aku tau rasanya kehilangan itu..
22.11.2011,
in memoriam ARDK ♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar