Senin, 04 Februari 2013

i ♥ my kids..

Sejak terjun di dunia anak-anak lima tahun yang lalu, gw ga menyangka sejauh ini gw sudah melangkah. Dari yang tadinya cuma ga sengaja ikut-ikutan temen buat ngajar, karena kurang orang. Hingga akhirnya gw mulai merasa mencintai dunia anak-anak.

Entah kenapa, setiap harinya pasti ada aja cerita seru tentang mereka. Kadang mereka nangis, terus muntah di depan kita, dan dengan hidung penuh ingus mereka minta di gendong. So, uda pasti itu ingus nempel di baju kita, belum lagi klo yang ileran. Wuaa, gw ga tau berapa banyak kuman yang berkembang biak di baju seragam gw setiap harinya. Atau ketika mereka ngompol di kelas, dan ketika -dalam masa toilet training- mereka mau pup. Atau bahkan justru mereka sudah pup di celana, karena mereka keasikan main sehingga lupa ngerasain hasrat mau ngeden kali ya. Entahlah. Cuma satu yang gw tau, raut muka mereka semua nya datar dan polos. Gw jadi ga tau harus marah atau bersyukur karena gw sempet latihan nyebokin anak lebih duluan, sebelum gw punya anak beneran. :p

Tapi percaya deh, tumbuh bersama anak-anak itu mengajarkan kita banyak hal. Menjadi jauh lebih sabar, ketika si anak ga mau dengerin apa yang kita omongin. Harus lebih sabar lagi ketika si anak malah lari-lari keliling kelas. Bukannya duduk diem dengerin. Menjadi lebih hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata. Karena sekecil apapun tingkah kita, kalau si anak melihat apa yang kita lakukan sudah pasti mereka akan meniru. Atau, apapun yang kita ucapkan dalam pelafalan orang dewasa, mereka pasti ngikutin. Kayak contoh nya, pernah temen gw kelepasan ngomong "Capek deh", eh beneran, murid gw langsung ngikutin. Sejak dia denger itu, dan setiap dia merasa lelah pasti dia akan ngomong itu.

Tapi ada saatnya kita akan merasa haru, terutama ketika kita melihat mereka berada di atas panggung kelulusan. Melihat mereka pake baju toga, campur aduk rasa nya. :)

Namun, bersama anak-anak, juga mengantar gw untuk berhadapan dengan suatu keputusan. Ketika saat diadakan observasi dari pihak kantor pusat, dan gw di tanya oleh mereka, apakah gw masih ingin stay bersama anak-anak di kelas atau justru menjadi staf yang lebih mengurus masalah eksternal sekolah. Bertanggung jawab juga terhadap urusan internal sekolah secara keseluruhan. Dan akhirnya gw memilih yang kedua. Mengurus sekolah secara keseluruhan, yang juga membutuhkan perhatian dan waktu lebih banyak ternyata.

So far, gw masih menikmati pekerjaan ini, walau kuping lelah menerima komplain dari banyak orangtua. Mereka yang kurang puas dengan penyajian di sekolah, padahal seharusnya mereka tahu. Kalau kita sama-sama manusia. Yang pasti ada kekurangan juga. Walau bibir lelah selalu berusaha tersenyum ketika orangtua itu tingkahnya nyebelin setengah mati. Walau begini, walau begitu..

Thanks God, karena anak-anak itu pula saya mendapat kepercayaan sejauh ini. Bisa menikmati tanggung jawab yang saya miliki.. :'))

Love you all, My kids..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar