Rabu, 25 Juli 2012

yang aku peluk di dalam doa ku..

Mungkin aku hanya merindukan sosok seorang lelaki yang aku cintai di dalam diam. Atau memang aku belum bisa mengikhlaskan seseorang itu pergi dari kehidupan-ku?

entahlah.. aku hanya merasa, ada sesuatu yang hilang dari hari-hari yang aku jalani. Ada sesuatu yang belum bisa aku nikmati secara utuh. Sapaan senyuman atau sekedar canda tawa di pagi hari dan malam ketika kami bertemu, kini sudah tidak aku rasakan lagi.

Kini, aku hanya tertegun ketika pagi menyambut, dan sapa itu tidak pernah aku dengar lagi. Atau ketika malam kembali ke rumah, tawa dan canda itu tak pernah lagi menyambutku. Aku merindukan mu, sungguh!

Engkau yang tak pernah kenal lelah, yang selalu aku peluk di dalam doa ku.. Yang selalu aku kecup dalam tawa..

Bapak, aku merindukan mu. Amat sangat merindukanmu. Aku benar-benar kehilangan sosok seorang laki-laki di dalam kehidupan ku. Bapak, aku belum bisa berbagi tawa dan tangis yang terpendam ini.. Bapak, maaf untuk semua perasaan yang tak pernah terungkap hingga akhir waktumu, maaf untuk semua yang belum pernah terwujud hingga detik ini, maaf untuk semua pengingkaran yang telah terlewat..

Bapak, walau hanya dalam doa kita bisa bertemu, aku tau engkau akan selalu tersenyum untuk ku.. Bapak, aku sangat mencintaimu walau hanya di dalam diam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar